Bila kita mau sedikit sabar untuk menghasilkan anakan murai batu
medan yang benar-benar mempunyai mental dan daya tahan tubuh yang prima,
kita bisa memanen anakan sampai bisa makan sendiri atau sedikit lebih
lama. Cara ini sangat efektif karena proses meloloh anakan dilakukan
penuh oleh indukan.
Resiko dari cara ini adalah anakan yang di panen belum terbiasa makan
voer sehingga kita harus melatihnya agar anakan murai batu terbiasa
dengan voer.
Resiko yang kedua adalah proses produksi yang tidak secepat
dibandingkan bilamana kita memanen di usia seperti umur 1 hari hingga 7
hari. Jadi, proses produksi indukan murai batu sedikit lebih panjang di
karenakan indukan harus meloloh anakan hingga muar atau bisa makan
sendiri. Hal tersebut akan jauh berbeda jika kita menempatkan anakan
murai batu di sangkar.
Yang kedua adalah faktor pakan. Pemberian pakan alami seperti
jangkrik, kroto, ulat dan sebagainya terbukti bisa menjadikan anakan
lebih sehat, dan mempunyai daya tahan yang lebih kuat di bandingkan
dengan anakan murai batu yang hanya di beri voer saat masa
perkembangannya. Pemberian pakah alami bisa membuat bulu lebih
mengkilat dan yang terpenting adalah anakan murai batu akan mempunyai
ekor yang lebih panjang asalkan memang indukannya juga mempunyai gen
untuk menghasilkan ekor yang panjang.
Hal tersebut juga berbeda bila pemberian pakan alami tidak
sepenuhnya. Dengan kata lain, seperti jika kita memberi voer sebagai
pakan utama pada anakan murai batu, dan memberi sedikit jangkrik atau
kroto walaupun di berikan setiap harinya. Akan tetap berbeda dengan
jika kita memberikan pakan alami secara total pada anakan. Yang jelas,
semakin banyak kita memberikan pakan alami pada anakan murai batu kita,
semakin bagus dan lebih maksimal hasilnya.
Kamis, 31 Oktober 2013
Cara Penangkaran Murai

Membuka bisnis penangkaran burung Murai Batu bisa menjadi alternatif bagi anda dalam merintis usaha. Pasalnya, di Indonesia sendiri khususnya penangkaran terhadap burung Murai Batu sangatlah sedikit, sehingga para pecinta burung jenis ini sulit untuk mencari dimana mendapatkannya, apalagi di hutan liar sana kategori untuk jenis Murai Batu sudah mengalami kelangkaan. Kelangkaan-kelangkaan yang terjadi membuat semakin hari harga burung Murai Batu mengalami kenaikan. Nah, Keadaan ini bisa anda manfaatkan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Selain mendapat keuntungannya, melakukan penangkaran Murai batu berarti juga anda ikut andil dalam melestarikannya. Dalam melakukan penangkaran ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, baik dari segi kandang (Sangkar), makanan, proses mengawinkan dan merawat anakan burung Murai Batu. Meskipun Murai Batu termasuk dalam jenis burung yang tidak sulit di latih tapi jika ke semua aspek tadi tidak perhatikan dengan baik maka hasil yang dicapai juga akan tidak maksimal, karena perasaan burung yang kurang nyaman. Misalnya burung akan susah untuk kawin atau jika pun telah bertelur, telur yang dihasilkan dengan tidak menetaskan anakan (tidak jadi).
Pada kesempatan dalam artikel kali ini, penulis akan menjelaskan dengan lengkap aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan penangkaran Murai batu dari aspek kandang sampai kepada anakan burung Murai Batu dapat dijual, yaitu sebagai berikut :
1. Kandang Penangkaran
- Lokasi kandang
Pemilihan tempat pendirian Kandang penangkaran juga membawa peran penting bagi reproduksi pada burung nantinya. Aspek 3 K diperlukan, Keamanan, Kenyamanan, Ketenangan tempat menjadi prioritas lokasi kandang anda, jangan terlalu dekat dengan keramaian dan kebisingan. Buatlah posisi kandang senyaman mungkin dari gangguan hewan-hewan lain yang dapat mengganggu proses penangkaran nanti. Tidak lupa lokasi kandang harus memperoleh sinar matahari yang cukup. -
Desain kandang
Buatlah kandang penangkaran terbagi atas tiga. Pertama, kandang berukuran biasa yaitu sebagai tempat burung Murai melakukan proses pendekatan untuk penjodohan. Kedua, kandang berukuran besar, kandang penangkaran inti, gunanya sebagai tempat perkawinan Murai Batu tersebut. Ketiga, kandang soliter, digunakan untuk merawat anakan Murai batu yang masih cerindil (kecil) dengan memasang lampu 5 watt sebagai penghangat anakan burung nantinya. Pada kandang berukuran besar atau inti buatlah suasana kandang seperti hutan liar. Anda bisa menambahkan beberapa pelengkap kandang seperti : Pohon-pohon ringan, ranting-ranting kecil, serabut serat/kelapa ,tanaman yang tidak membahayakan,kayu tempat hinggap (nangkring burung), bak pemandian,wadah sarang (ukuran cukup besar guna tidak merusak ekor indukan Murai ketika mengerami telur), dengan tujuan agar burung merasa nyaman dalam melakukan proses perkawinan nanti, karena dia merasa seolah sedang melakukan perkawinan di hutan liar. Yang dimaksudkan juga akan lancarnya proses perkawinan, peneluran, pengeraman dan penetasan telur Murai Batu.
2. Penyuplaian Makanan
Sebelumnya penyediaan pakan burung Murai Batu sudah harus dipersiapkan. Usahakan untuk memberikan jenis pakan yang bervariasi pada Burung Murai ketika dalam penangkaran untuk menjaga keseimbangan nutrisinya, bisa dengan pemberian pakan jangkrik, belalang, kroto, ulat pakan burung, ikan kecil dll yang disukai burung Murai Batu. Sesekali anda juga bisa menggantinya dengan pakan olahan (voor) yang baik untuk kesehatan. Makanan tersebut bisa anda taruh dalam tempat/kotak makanan letakkan dalam kandang penangkaran. Kecuali pakan jenis serangga bisa anda lepas liar dalam penangkaran biar burung Murai Batu itu sendiri yang melakukan pemangsaan. Jangan lupa penggantian air minum dan air pemandian harus dilakukan rutin untuk menghindari burung Murai terserang penyakit.
Jalak Hitam
Jalak Hitam
![]() |
Jalak Hitam |
Burung Jalak Hitam ini juga temasuk burung yang pintar berkicau, memiliki suara yang khas, dan juga pintar menirukan suara-suara lain yang berada di sekelilingmya. Selain itu burung Jalak Hitam ini ternyata pintar juga menirukan suara manusia, atau bisa berbicara layaknya burung Beo, hanya saja dalam mengucapkan kata-kata tidak sefasih dan sebersih burung Beo.
Burung Jalak Hitam suka hidup di padang terbuka, atau di daerah rawa, serta di sawah-sawah. Biasanya hidup berkelompok dalam antara 5-8 ekor sambil mengeluarkan suara yang ribut. Di habitat aslinya, burung ini bersarang di dalam lubang-lubang pohon besar. Di daerah persawahan burung Jalak Hitam ini suka hinggap di atas punggung kerbau, sambil memakan kutu dan parasit lainnya yang menempel di tubuh kerbau. Oleh karena itulah burung ini di beberapa tempat di pulau Jawa disebut sebagai Jalak Kebo dan Kerak Kebo.
Burung Jalak Hitam ini, di alam bebas, sebenarnya ada 2 jenis, yang dibedakan dari warna bola mata, yaitu Jalak Hitam Mata Kuning dan Jalak Hitam Mata Putih.
- Jalak Hitam Mata Kuning, pintar menirukan suara-suara di sekitarnya, dan pintar berkicau.
- Jalak Hitam Mata Putih, tidak terlalu pintar berkicau, tetapi pintar menirukan suara manusia, seperti berbicara, layaknya burung Beo, walau tidak sefasih burung Beo. Ukuran tubuh juga lebih besar dari Jalak Hitam Mata Kuning.
![]() |
Jalak Hitam mata kuning |
![]() |
Jalak Hitam mata putih |
Bagi para penggemar burung kontes (burung lomba), keberadaan burung Jalak Hitam ini juga dimanfaatkan untuk dijadikan burung master, agar suara burung Jalak Hitam ini bisa ditirukan oleh burung-burung lainnya milik si penggemar burung.
Ukuran tubuh Jalak Hitam ini antara 20-30 cm. Di ujung sayapnya terdapat warna putih. Paruh dan kaki berwarna kuning. Mata tajam dan terdapat lingkaran putih atau kuning di antara bola matanya. Jalak Hitam jantan lebih panjang dari betina. Tatapan mata jantan pun lebih tajam. Burung Jalak Hitam betina juga pintar berkicau, bahkan konon menurut para pedagang burung, yang betina lebih bervariasi, hanya volume suara lebih kecil.
Penyebaran burung Jalak Hitam ini hampir seluruh kawasan Asia Tenggara, termasuk pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Malaysia dan Thailand.
Minggu, 27 Oktober 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Cari Blog Ini |